Sunday 11 October 2015

Peristiwa Yang Mendewasakan



Dhuha yang tenang

Ahad, 11 Oktober 2015

Agaknya siang memang belum muncul. Suasana memang telah cerah, namun matahari sepertinya enggan bergabung. Dia seringkali bersembunyi di balik awan akhir-akhir ini. Mungkin pertanda sebentar lagi masuk musim dingin. Namun ‘ala kulli hal, semoga kita senantiasa tetap bersyukur pada Allah dan semakin bersyukur. Semoga Dia pun mencerahkan pikiran kita dan memberikan ketenangan serta ketepatan dalam bertindak, hari ini.

Manusia, jika semakin lama ia hidup -secara nalar- seharusnya akan semakin bernilai dan makin memberikan manfaat bagi sekitarnya. Karena waktu ke waktu yang di laluinya, dan hari hari yang telah ia tempuh tentu berisi banyak sekali pelajaran-pelajaran dan hikmah yang ia dapati. Secara lisan maupun tulisan. Secara lahir begitupula batin. Dan secara aspek yang lain yang hanya dia lah yang sanggup menangkap sisi itu.

Peristiwa-peristiwa, serta kejadian-kejadian yang terjadi dan berulang di dunia ini bisa menjadi biasa dan bisa pula menjadi sesuatu yang bermakna. Tergantung dengan mata yang mana seseorang itu melihat. Begitupula banyak sedikitnya seseorang bertemu dengan peristiwa ataupun mendengarnya menjadikan tingkat kebijaksanaannya pun berbeda dengan yang lain.

Kadang-kadang, seseorang yang sudah berusia sekian banyak bisa jadi kedewasaannya kalah dengan yang masih belia. Kebijaksanaan dalam tindak-tanduknya pun nampak tidak sama, unggul yang masih belia terkadang. Mengapa? Banyak faktor yang mendasarinya, di antaranya peristiwa dan kejadian yang mereka hadapi tidaklah sama. Kuantitas pertemuan dengan hal-hal yang ‘rekoso lan nelongso’ masing-masing mereka pun berbeda. Setelah itu, faktor yang paling urgen adalah apakah seseorang tersebut belajar dari pengalaman atau tidak. Itu yang paling penting. Faktor tentang sedikit banyak pengalaman seseorang itu memang berpengaruh terhadap kepribadian dan kedewasaan, namun aktivitas belajar dari pengalaman itu jauh lebih berharga dan berefek daripada banyak peristiwa yang telah dialami namun enggan belajar darinya.

Maka, Salah satu cara yang lebih mudah dan cepat menempuh kedewasaan berfikir dan kebijaksanaan dalam bertindak adalah dengan mempelajari pengalaman dan peristiwa yang telah dialami oleh orang lain. Karena hidup dan waktu kita tidaklah cukup jika harus melakukan semua hal yang telah dialami orang lain. Dan belum tentu juga kita kuat jika Allah memberikan dan menurunkan peristiwa itu kepada kita. Sehingga solusi paling logis adalah belajar dari peristiwa orang-orang di sekitar kita maupun yang hidup sebelum kita.

Semoga kita sanggup senantiasa belajar, dan tidak berhenti. Semangat selalu sobat!

Baitul Muttaqin, Cairo. Sembari bersiap-siap menghadapi hari.

No comments:

Post a Comment