Wednesday 15 June 2016

Mush'ab Bin Umair (part 1)

Awwalu Sufara'il Islam (Duta Islam yang Pertama)

Ia adalah salah satu di antara para sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh sangat spesial bila kita memulai halaman-halaman dengan kisahnya.

Dia seorang remaja bangsa Quraisy yang paling menonjol, paling tampan, dan selalu paling bersemangat. Para penulis sejarah seringkali menyebutnya "Pemuda Makkah yang disanjung semua orang"

Dia lahir dan besar di dalam kenikmatan yang berlimpah. Barangkali, tak satupun anak muda Makkah yang disayang kedua orangtuanya sepadan dengan kasih sayang mereka kepada Ibn Umair.

Mungkinkah seorang pemuda yang selalu berkecukupan, senantiasa hidup mewah dan manja, selalu dielu-elukan, laksana bintang di tiap majelis musyawarah dan pertemuan, berubah menjadi sosok tokoh istimewa dalam kisah perjuangan iman dan perjalanan membela Islam...?

Sebuah kisah yang penuh pesona... Kisah perjalanan Mush'ab bin Umair, yang kaum muslimin seringkali menjulukinya Mush'ab Al-Khair (Mush'ab yang baik)

Ialah salah seorang di antara sekian banyak orang yang ditempa oleh Islam dan dibina langsung oleh Baginda Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.

Tetapi, seperti apakah ia...?

Sungguh, kisah hidupnya menjadi suatu kemuliaan dan kebanggaan semua umat manusia...

Suatu saat di antara hari-harinya, seorang pemuda ini mendengar berita tentang Muhammad Al Amin shalallahu 'alaihi wa sallam...

Ia berseru, bahwasanya ia diutus Allah sebagai penyampai kabar gembira, pembawa peringatan, dan mengajak ibadah kepada Allah yang Maha Esa.

Dan ketika itu Makkah tak melewatkan pagi dan sorenya, serta tak sepatahpun berbicara melainkan tentang Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan agamanya. Semua penduduk Makkah membicarakannya. Tak terkecuali pemuda yang manja ini. Dan ia betul-betul memperhatikan berita ini.      

Meskipun usianya terbilang muda, tetaplah di setiap musyawarah dan majelis ia menjadi seorang yang berbeda. Kehadirannya selalu dinanti oleh mereka yang di sana. Gayanya yang elegan dan otaknya yang cerdas memesona menjadi ciri khas Ibn Umair dalam setiap penyelesaian masalah yang ada, serta membuka pintu hati yang tertutup lama...

Di antara berita yang ia dengar, ia mengetahui bahwa Rasulullah dan para sahabatnya biasa berkumpul di suatu tempat, yang jauh dari ancaman orang-orang Quraisy. Yakni di bukit Shafa, di dalam rumah Al Arqam bin Abi Al Arqam. Tanpa ragu menunggu waktu lama, ia segera ke rumah Al Arqam. Saat itu waktu senja, namun rasa ingin bertemu dan melihat (Nabi) telah mendahuluinya ke sana...

Dan di sana ia bertemu Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersama para sahabatnya, sedang ia mengajarkan Alquran kepada mereka, dan shalat bersama mereka, tunduk di hadapan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Mush'ab lantas masuk dan duduk di salah satu sudut. Dan lihatlah! ayat-ayat Alquran mulai mengalir dari hati Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, bergetar melalui bibir beliau, mengalir menembus telinga, merasuk ke dalam relung hati.

Lihatlah! Mush'ab terlena, terpukau dengan kalimat-kalimat itu, hingga ia merasa melayang terbang karena suatu kegembiraan... 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mendekatinya, mengusap dada Mush'ab dengan penuh kasih sayang, dada yang sedang panas bergejolak itu akhirnya kian lama kian tenang dan damai, setenang lautan yang dalam... 

Dan dalam sekejap, pemuda itu telah masuk Islam, berubah menjadi seorang bijak yang memiliki hikmah, berlipat-lipat jauh melampaui usianya. Ditambah lagi semangat dan cita-citanya yang kuat membaja. Semua inilah yang kelak akan mengubah alur perjalanan sejarah. 

             

(Disarikan dari kitab Rijal Haula Ar Rasul karya Khalid Muhammad Khalid)

3 comments:

  1. Subhanallah kisah inspiratif yang tidak helmy di baca walau berulang ulang....

    ReplyDelete
  2. Subhanallah kisah inspiratif yang tidak helmy di baca walau berulang ulang....

    ReplyDelete
  3. Benar mas,, sebuah kisah yg susah dicari bandingannya,, semoga kita selalu belajar..

    Terima kasih telah berkunjung,,

    ReplyDelete