Saturday 3 September 2016

Serial Kisah Adam Alaihi As Salam (Bagian 1)



Kisah dua putera Nabi Adam Alaihis As Salam

Rangkuman Kisah :

Allah mengisahkan pada kita cerita dua putera Adam (Habil dan Qabil) sebagaimana yang telah disebutkan oleh para ahli terdahulu dan kontemporer. Di antara kisah tersebut, bahwasanya Allah mensyariatkan kepada Nabi Adam alaihis salam untuk menikahkan anak-anaknya karena keadaan darurat saat itu (tidak ada manusia kecuali mereka). Dan setiap kelahiran, Allah mengaruniakan sepasang (laki-laki dan perempuan). Oleh karena itu Adam menikahkan puterinya dari perut yang satu (kelahiran) dengan puteranya dari perut yang lain (kelahiran berikutnya atau sebelumnya), dan dikisahkan bahwa saudari Habil itu nampak tak begitu cantik sedangkan saudari Qabil berparas cantik menawan. Maka Qabil menginginkan saudarinya (yang terlahir berbarengan dengannya) untuk dijadikan istrinya. Namun Nabi Adam menolak hal itu, kecuali Habil dan Qabil mempersembahkan kurban masing-masing. Barangsiapa yang kurbannya diterima oleh Allah, maka dialah yang berhak menikahi saudari kandung Qabil. Lalu Allah menerima kurban Habil, tidak demikian dengan Habil. Kemudian perihal keduanya dikisahkan oleh Allah dalam Al QuranNya (Tafsir Ibn Katsir : 2/41)


Hasad Saudaranya dan Tekadnya Membunuh 
Allah berfirman :

وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ  
[سورة المائدة,٢٧]

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Habil berkata : "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa" [Al Ma"idah : 27]   

Kurban adalah sebutan untuk sesuatu yang mendekatkan kepada Allah, dari jenis sembelihan atau sedekah (Ar Razi : 11/205)

Ahli tafsir mengatakan : Kedua putera Adam ini salah satunya adalah pemilik perkebunan dan pertanian (Qabil), sedangkan yang satunya adalah Habil, pemilik peternakan domba. Keduanya diperintahkan untuk mempersembahkan kurban. Habil mempersembahkan domba yang paling tinggi kualitasnya, paling gemuk dan paling bagus, sedangkan Qabil mempersembahkan hasil ladangnya yang paling buruk. Kemudian Allah menerima kurban pemilik domba (Habil) dan tidak menerima kurban si pemilik ladang (Qabil) (Ibn Katsir : 2/42)

Qabil berkata pada saudaranya, “Ternyata kurbanmu diterima, sedangkan kurbanku tidak, demi Allah, aku akan membunuhmu!” Ia marah padanya, serta berhasad dalam hatinya; sebab diterimanya kurban Habil. Maka Habil berkata kepada saudaranya, “Apa salahku?! Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa” Artinya : dari orang yang bertaqwa pada Allah dalam perbuatannya. Yakni, Allah ta’ala tidak menerima sedekah dan yang sejenisnya dari amal-amal yang berkaitan dengan ridho pemiliknya kecuali dari orang yang mengalir sifat taqwa dalam darahnya. (Ibn Katsir : 2/43, Al Manar : 6/342)


Dinukil dari kitab Al Qasas Al Quraniy karya Dr. Shalah Al Khalidiy terbitan Darul Qolam, Damaskus.

Penerjemah : Syafiq Elquds

No comments:

Post a Comment